Jaringan LTE dibagi menjadi dua jaringan dasar, yaitu E-UTRAN (Evolved Universal Terrestrial Radio Access Network) dan EPC (Evolved Packet Core). dibawah ini merupakan arsitektur unum LTE.
1 eNodeB
Jaringan akses pada LTE terdiri dari satu elemen, yaitu eNodeB. eNodeB (eNB) merupakan interface dengan UE (User Equipment. eNodeB berfungsi untuk Radio Resurce Management (RRM) dan sebagai transceiver. Sebagai RRM, fungsi eNodeB adalah untuk mengontrol dan mengawasi pengiriman sinyal yang dibawa oleh sinyal radio, berperan dalam autentikasi atau mengontrol kelayakan data yang akan melewati eNodeB, dan untuk mengatur scheduling.
2 Mobility Management Entity (MME)
MME dapat dianalogikan sebagai MSC pada jaringan GSM. MME adalah node-kontrol utama pada jaringan akses LTE. Ia bertanggung jawab untuk prosedur paging untuk idle mode UE termasuk retransmisi. MME juga bertanggung jawab dalam proses aktivasi/deaktivasi dan autentikasi user (dengan bantuan HSS). MME juga berfungsi untuk mengatur handover, yaitu memilih MME lain untuk handover dengan MME lain, atau memilih SGSN untuk handover dengan jaringan akses 2G/3G.
3 Serving Gateway (SGW)
SGW terdiri dari dua bagian, yaitu 3GPP Anchor dan SAE Anchor. 3GPP Anchor berfungsi sebagai gateway paket data yang berasal dari jaringan 3GPP, sedangkan SAE Anchor berfungsi sebagai gateway jaringan non-3GPP. SGW merutekan dan memforward paket data user, sambil juga berfungsi sebagai mobility anchor saat handover antar eNodeB dan untuk menghubungkan LTE dengan jaringan lain yang sudah ada.
4 Home Subscriber Server (HSS)
HSS adalah database utama yang ada pada jaringan LTE. HSS adalah sebuah super HLR yang mengkombinasikan fungsi HLR sebagai database dan AuC sebagai autentikasi.
5 Teknologi jaringan LTE
Untuk dapat mewujudkan kriteria yang diinginkan, LTE harus menggunakan teknologi yang dapat mendukungnya. Teknologi yang digunakan dalam LTE adalah OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing), SC-FDMA (Single Carrier FDMA), dan antena MIMO (Multiple Input Multiple Output).
· OFDM
OFDM adalah sebuah teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal). Masing-masing sub-carrier tersebut dimodulasikan dengan teknik modulasi konvensional pada rasio symbol yang rendah. Dalam OFDM, sub carrier dibuat menjadi ortogonal satu sama lain sehingga inter-carrier guard band tidak dibutuhkan. Ortogonal artinya puncak dari satu sub carrier bertepatan dengan null dari sub carrier yang berdekatan.
· SC-FDMA
Single carrier FDMA hampir sama dengan OFDM, hanya saja tidak terjadi pembagian kanal menjadi beberapa subcarrier. Keuntungan SC-FDMA merupakan perbaikan dari kekurangan OFDM, yaitu memberikan performa daya yang lebih efisien, PAPR rendah, dan mengurangi frekuensi offset.
· Antena MIMO
Maksud dari MIMO adalah penggunaan antena penerima dan pengirim yang jumlahnya lebih dari satu. Dengan penggunaan antena MIMO ini, didapat banyak keuntungan, misalnya peningkatan throughput data dan link range tanpa tambahan bandwidth atau daya transmisi, Peningkatan spectral efisiensi, mengurangi fading (link reability). Berikut merupakan gambaran antenna MIMO.
Keunggulan LTE:
- Bila koneksi ke LTE lambat, maka sinyal dapat dialihkan ke jaringan teknologi lain seperti GSM .
- LTE mempunyai spektrum antara 1,4 MHz sampai 20 MHz
- Di sisi transmisi, LTE menggunakan SC-FDMA untuk uplink dan OFDMA untuk downlink, yang dapat lebih efisiensi dalam penggunaan energi.
- dari sisi pengguna , banyak layanan menarik yang ditawarkan seperti VoIP, siaran TV langsung, dan lain- lain. Serta dapat mengoptimalkan layanan yang sudah sepeti MMS, pos-el, browsing yang anti delay
- darii sisi antena , menggunakan antena MIMO yang dapat memungkinkan antena untuk melewatkan data berukuran besar yang sebelumnya dipecah dan dikirim secara terpisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar